Latin | Inggris
Superregnum | Domain : Eukaryota Whittaker & Margulis,1978
(unranked) : Unikonta
(unranked) : Opisthokonta
(unranked) : Holozoa Lang et al. 2002
(unranked) : Filozoa
Regnum | Kingdom : Animalia Linnaeus, 1758
Subregnum | Subkingdom : Eumetazoa Butschli, 1910
(unranked) : Bilateria Hatschek, 1888
(unranked) : Nephrozoa Jondelius et al. 2002
(unranked) : Protostomia Grobben, 1908
Superphylum | Superphylum : Ecdysozoa Aguinaldo et al., 1997
(unranked) : Panarthropoda Nielsen, 1997
Phylum | Phylum : Arthropoda Latreille, 1829
Subphylum | Subphylum : Hexapoda Latreille, 1825
Classis | Class : Insecta Linnaeus, 1758
Insecta atau Serangga (berasal dari bahasa Latin insectum yang berarti "dipotong menjadi bagian-bagian") adalah kelas makhluk hidup pada filum Arthropoda yang memiliki kerangka luar (exoskeleton) terbuat dari chitin, tubuhnya terbagi menjadi tiga bagian (kepala, dada, dan perut), memiliki tiga pasang kaki bersendi, mata majemuk, dan dua antena.
Serangga merupakan hewan yang sangat beragam dengan lebih dari 1 juta spesies yang telah berhasil di deskripsikan dan mewakili lebih dari separuh mahluk hidup yang diketahui di bumi ini.
Serangga dapat ditemukan di hampir semua lingkungan, walaupun hanya sejumlah kecil spesies yang hidup di lautan, sebuah habitat yang didominasi oleh kelompok arthropoda lain yaitu Crustacea (lobster, kepiting, udang, udang karang, teritip dll).
Siklus hidup serangga bervariasi tetapi sebagian besar menetas dari telur. Pertumbuhan serangga dibatasi oleh kerangka luar (exoskeleton) yang tidak elastis dan perkembangannya melibatkan serangkaian pergantian kerangka luar tersebut. Pada tahap belum dewasa, serangga dapat berbeda dari yang dewasa pada struktur, kebiasaan dan habitat tempat tinggalnya, serta dapat mencakup tahapan kepompong pada kelompok-kelompok yang mengalami metamorfosis sempurna. Serangga yang mengalami metamorfosis tidak sempurna tidak melalui tahapan kepompong dan serangga dewasa berkembang melalui serangkaian tahapan nimfa.
Serangga biasanya bergerak dengan berjalan, terbang atau kadang berenang, dan merupakan invertebrata satu-satunya yang berevolusi untuk dapat terbang.
Serangga dapat dibagi menjadi dua subkelas yaitu: serangga tak bersayap, yang dikenal sebagai Apterygota (meliputi ordo Thysanura), dan serangga bersayap, yang dikenal sebagai Pterygota.
Berdasarkan bentuk rahangnya, serangga dibagi menjadi 2 kelompok yaitu Monocondylia (meliputi ordo Archaeognatha) dan Dicondylia (meliputi ordo Thysanura dan subkelas Pterygota).
Anatomi serangga betina
A- Kepala (caput) B- Dada (thorax) C- Perut (abdomen)
- antena
- ocelli (bawah)
- ocelli (atas)
- mata majemuk
- otak (ganglia otak)
- dada depan (prothorax)
- pembuluh darah dorsal
- saluran trakea (ruas-ruas dengan spirakulum)
- dada tengah (mesothorax)
- dada belakang (metathorax)
- sayap depan
- sayap belakang
- perut
- jantung
- ovarium
- perut belakang (usus, rektum, anus)
- anus
- vagina
- berkas saraf (ganglia perut)
- saluran Malpighia
- tungkai dada
- cakar pengait
- tarsus
- tibia
- femur
- trochanter
- perut depan
- ganglion dada
- coxa
- kelenjar ludah
- ganglion suboesophagus
- mulut
Catatan:
referensi:
- en.wikipedia.org/wiki/Insect
- id.wikipedia.org/wiki/Serangga
- www.daviddarling.info/encyclopedia/I/insect.html
No comments:
Post a Comment